Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
JAKARTA - Pemerintah pesimistis penyerapan belanja modal kuartal I-2012 bisa melebihi angka 10 persen.
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menjelaskan bahwa sifat daripada belanja modal memang biasanya terjadi penyerapan yang besar pada akhir tahun. Ini karena pada awal tahun baru bersifat persiapan seperti administratif dan tender.
"Untuk belanja modal saya rasa targetnya pun tidak sampai 10 persen, karena belanja modal itu memang bukan seperti belanja lain. Kita khawatir kalau terlalu kecil di depan, besar di belakang. Tapi belanja modal memang sifatnya begitu karena belanja modal kan, awalnya ada proses persiapan seperti tender dan sebagainya," ungkapnya kala ditemui dalam acara Royal Bank of Scotland, Indonesia Economic Outlook 2012: Investment-Grade and Growing, di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Lanjutnya, realisasi penyerapan yang besar menjelang akhir tahun ini tidak bisa disamakan dengan kemajuan suatu proyek.
"Sebenarnya kalau sebelum sampai tahap penyelesaian konstruksi, tentu belum kita bayar. Belum tentu, kemudian proyeknya berjalan. Jadi beda antara kemajuan proyek dengan tingkat penyerapan anggaran," paparnya.
Selain itu, terkait penyerapan anggaran secara keseluruhan untuk kuartal I-2012, dirinya memperkirakan akan mengalami peningkatan bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sayangnya, Mahendra enggan mengatakan berapa besarannya karena masih harus melakukan pengecekan data terlebih dahulu.
"Kalau itu (penyerapan) sih sudah jauh lebih tinggi dari penyerapan dari periode 2011. Tapi angkanya saya musti lihat lagi," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar