Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Kecukupan akan air diperlukan agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Kekuarangan cairan bisa menyebabkan kerja otak tidak maksimal, kulit kering, dan masalah kesehatan lainnya. Meski begitu, ada beberapa mitos berkenaan dengan minum air yang perlu dikoreksi.
- Minum air 8 gelas per hari? Petuah ini cukup akrab terdengar. Sebenarnya, kebutuhan cairan per hari itu sekitar 6-8 gelas per hari. Tidak hanya dengan air bening saja, cairan itu bisa didapat dari buah, sayuran yang mengandung air, susu, dan sebagainya. Demikian menurut keterangan dariBritish Dietetic Association dan NHS. Jadi kalau Anda mendengar kalimat harus minum air 8 gelas per hari dari produsen air minum kemasan, itu hanya trik marketing. Tapi, kalau penguapan air tubuh terjadi begitu banyak karena udara panas, tentu saja kebutuhan cairan akan lebih banyak
- Minuman berkafein penyebab dehidrasi? Kafein memang punya efek melancarkan air seni (diuretik). Tapi, hal itu tidak ada kaitan dengan kebutuhan jumlah air. Air kopi, teh, atau minuman berkafein lain tidak menyebabkan dehidrasi.
- Air tidak berbahaya? Meski tidak beracun, sebaiknya minum air tidak berlebihan. Dalam jumlah tinggi dalam tubuh, air menyebabkan elektrolit berada dalam jumlah yang tidak seimbang (water intoxication).
- Air minum kemasan lebih baik? Hal tersebu tidak benar seluruhnya. Justru lebih aman mengonsumsi air biasa dari kran yang dimasak, lalu diminum. Murah lagi. Tidak semua air minum kemasan diproduksi dengan standar keamanan tinggi. Harganya juga lebih tinggi karena melalui proses produksi dan distribusi.
- Air membantu menurunkan berat badan? Yang benar, air membantu Anda untuk tidak makan secara berlebihan. Minum air sebelum makan membuat Anda merasa lebih kenyang. Akhirnya, kemampuan makan Anda akan terbatas. Dengan demikian, Anda mengurangi kalori berlebihan yang bisa menyebabkan kegemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar