Selasa, 30 Agustus 2011
Chip Ini Bisa Monitor Agresifitas Tumor
MUNCHEN - Sebuah operasi penanaman chip pada tubuh manusia kemungkinan dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan tumor di tempat yang sulit dijangkau oleh dokter.
Para insinyur kesehatan di Technische Universitaet Muenchen (TUM) telah mengembangkan sebuah chip sensor elektronik yang dapat menentukan kandungan oksigen dalam jaringan cair yang ada di dalam tubuh pasien. Karena penurunan kandungan oksigen dalam jaringan di sekitar tumor dapat menunjukkan pertumbuhan tumor secara cepat dan agresif.
Sebuah tim penelitian yang dipimpin oleh Prof Bernhard Wolf dari TUM Heinz Nixdorf Chair of Medical Electronics sekarang telah mengembangkan sebuah chip sensor yang dapat ditanamkan dekat dengan tumor. Chip sensor tersebut bisa mengukur konsentrasi oksigen yang terlarut dalam jaringan.
Hasil dari pantauan chip sensor ini secara nirkabel mentransmisikan informasi kapada dokter. Kemudian informasi ini giunakan dokter untuk memantau perkembangan tumor dan mengatur operasi atau terapi yang tepat bagi pasien, seperti kemoterapi. Demikian seperti dikutip Medical Xpress, Senin (29/8/2011).
Chip sensor ini sudah lulus tes laboratorium. Tantangan utama bagi para peneliti adalah mengembangkan sebuah sensor yang dapat berfungsi secara mandiri untuk jangka waktu yang lama. Bahkan, sensor harus terus berfungsi dan memberikan hasil yang akurat selama ada di dalam tubuh manusia.
"Kami merancang chip sensor untuk menyesuaikan diri untuk terkonsentrasi dengan oksigen terlarut yang ditetapkan pada interval pengukuran," jelas Sven Becker, insinyur dan manajer proyek chip sensor ini.
Becker juga mengungkapkan bahwa chip sensor elektronik ini harus dibuat lebih kecil sebelum nantinya ditanamkan pada tubuh pasien yang mengidap kanker. Selain itu, para ilmuwan masih ingin mendesain chip ini dengan melengkapi sensor tambahan guna mengukur tingkat keasaman dan suhu dari tumor.
Para ilmuwan juga mencoba menjadikan chip sebagai obat pompa yang berfungsi seperti pengobatan kemoterapi yang digunakan untuk membunuh tumor. Becker berharap segera menemukan teknologi baru dengan membuat terapi kanker yang lebih fokus dan dapat mengurangi agresifitas tumor bagi pasien.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar