Sabtu, 10 September 2011

Bangkai Satelit Diprediksi Segera Jatuh Ke Bumi


FLORIDA - NASA memperingatkan satelit yang sudah tidak berfungsi atau mati diprediksi akan jatuh ke Bumi sekira enam pekan kedepan.

Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) adalah satelit yang sudah tidak lagi berfungsi sejak 14 Desember 2005. Awalnya satelit ini diluncurkan pada 15 September 1991 oleh pesawat ruang angkasa Discovery.

Artinya, UARS akan jatuh ke Bumi setelah enam tahun tidak berfungsi di luar angkasa. Diperkirakan satelit ini akan jatuh ke Bumi pada akhir bulan ini atau awal Oktober mendatang. Satelit yang sudah tidak berfungsi ini mengandung senyawa kimia yang didapatkan dari lapisan ozon, angin dan suhu di stratosfer, serta beberapa masukan energi dari matahari.

Seperti dikutip TG Daily, Jumat (9/9/2011), satelit ini memiliki panjang 35 kaki dan diameter mencapai 15 kaki. NASA memperingatkan meskipun satelit ini akan pecah menjadi potongan-potongan terpisah saat masuk kembali ke Bumi, namun tidak semua bagian dari satelit itu akan terbakar di atmosfer.

"Risiko menyangkut keselamatan publik dan beberapa bangunan yang mungkin akan terkena reruntuhan dari UARS sangat tinggi. Kami mengimbau bagi siapa saja yang menemukan potongan dari satelit ruang angkasa ini diharapkan menghindar. Segera hubungi pihak berwajib setempat jika menemukannya untuk membantu proses evakuasi," jelas pihak NASA.

Masalah terbesarnya ialah hinga saat ini NASA belum bisa memprediksi tanggal yang tepat mengenai kapan satelit yang sudah tidak berfungsi ini jatuh ke Bumi.

Data terbaru menunjukan UARS mengorbit pada 155 sampai 174 mil dengan kemiringan 57 derajat ke arah khatulistiwa. NASA memperkirakan bangkai satelit ini akan mendarat pada suatu tempat antara 57 derajat khatulistiwa ke arah selatan atau 57 derajat ke arah utara.

NASA juga menyebutkan bahwa kemungkinan besar puing-puing dari bangkai satelit ini memiliki panjang hingga 500 mil. Jika benda itu tidak terbakar di atmosfer, maka akan menimbulkan kerusakan dan kehancuran yang sangat parah terhadap beberapa bangunan di Bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar